BNI, Bank Pilihan Saya Sejak Tahun 2005
Setiap orang tentu saja memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi, baik itu kebutuhan sandang, pangan, papan, atau bahkan kebutuhan kemewahan lainnya. Perlu kerja keras dan perencanaan matang untuk dapat mencukupi kebutuhan dan mewujudkan keinginan. Bagi yang berpenghasilan besar, mungkin akan lebih mudah dalam mengatur keuangan, tapi yang berpenghasilan pas-pasan atau bahkan kurang, perlu memutar otak agar setiap kebutuhan terpenuhi, tidak terkecuali saya. Nah, untuk mensiasati keuangan yang pas-pasan, salah satu upaya yang saya lakukan adalah dengan menabung, menyisihkan sebagian penghasilan untuk merencanakan masa depan.
Perencanaan Keuangan |
Dengan banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang saat ini ada, terkadang membuat orang menjadi bingung dalam menentukan pilihan, saya juga merasakan demikian. Dulu, pertama kali saya membuka rekening saat di bangku kuliah, di bank milik pemerintah, tapi tidak bertahan lama, karena memang waktu itu saya belum memperoleh penghasilan tetap selain jatah dari orang tua. Namun dalam perjalanan selanjutnya, BNI-lah bank yang saya percaya.
Rekening BNI Pertama (2005)
Awal mula saya mengenal dan memutuskan membuka tabungan di BNI adalah tahun 2005, tepatnya saat saya muali bekerja di Purworejo. Agak bingung juga awalnya, wajar karena saya belum punya banyak pengalaman dalam hal perbankan, tapi dengan banyak pertimbangan akhirnya saya pilih BNI sebagai bank yang saya percaya, di BNI Cabang Purworejo pertama kali saya buka rekening.
Saking senangnya memiliki tabungan di BNI, saya rela menunggu beberapa hari untuk sekedar mendapatkan kartu ATM yang bertuliskan nama saya. Bahkan, kartu ATM tersebut sampai sekarang masih saya simpan. Namun sayang, dalam perjalanannya rekening ini harus hangus karena saya “belum mampu” untuk menjaganya, pasalnya pada akhir tahun 2005 kontrak kerja saya sudah berakhir. Uang tabungan saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga saldo habis dan rekening menutup dengan sendirinya.
Rekening BNI Kedua (2007 – Sekarang)
Setelah lumayan lama tidak memiliki rekening tabungan di bank, pada bulan April 2007 saya kembali membuka rekening tabungan di BNI, tepatnya di kantor BNI Cabang Slamet Riyadi Solo yang berlokasi di Klaten. Memang ada masukan dari teman-teman, tapi saya putuskan untuk memilih BNI sebagai mitra dalam menabung dan mengelola keuangan, karena saya percaya pada BNI.
Pada tahun 2011 data di rekening saya perbaharui di BNI Cabang Pembantu Bobotsari, Purbalingga. Maklum saja, sejak 2009 saya pindah ke Purbalingga, sehingga data-data kependudukan saya turut berubah. Rekening ini masih aktif hingga sekarang, sudah berjalan sembilan tahun.
BNI Tapenas 2007 – 2010
Bermula dari keinginan saya untuk merencanakan masa depan, meski belum berkeluarga waktu itu, tapi saya sudah berniat untuk menikah. Dari sebuah brosur saya membaca ada program tabungan pendidikan dari BNI, yaitu BNI Tapenas. Awalnya saya mengira hanya yang sudah punya anak saja yang bisa membuka rekening tabungan ini, tapi nyatanya tidak, saya yang masih lajang waktu itu boleh mendaftarkan orang lain sebagai tertanggung. Karena belum menikah, maka nama tertanggung dalam rekening BNI Tapenas saya adalah nama ibu.
Pada tahun 2010 mendekati tanggal jatuh tempo, saya ditelepon dari BNI Jakarta, intinya menyampaikan pemberitahuan kalau rekening Tapenas saya akan segera jatuh tempo. Ada penawaran mau diperpanjang atau tidak. Saya pun pilih untuk tidak memperpanjang, dan saat tanggal jatuh tempo semua tabungan di BNI Tapenas di transfer ke rekening induk di BNI Taplus.
BNI Tapenas 2010 – 2013
Setelah BNI Tapenas pertama selesai, saya putuskan untuk membuka rekening lagi, kebetulan pada tahun 2010 saya sudah punya anak yang berusia hampir satu tahun. Beda dengan tabungan Tapenas pertama yang saya atasnamakan ibu, kali ini saya membuka rekening atas nama anak dengan jangka waktu tiga tahun.
Sayangnya sebelum jatuh tempo tabungan sudah saya ambil, karena ada kebutuhan mendadak. Apakah sebelum jatuh tempo bisa diambil? Bisa, tinggal urus administrasi dan konsekuensinya akan ada biaya penalty 1% dari total tabungan atau Rp. 100.000, mana yang lebih tinggi.
BNI Tapenas 2013 – Sekarang
Karena tahu manfaat dan keuntungan memiliki BNI Tapenas, maka setelah periode kedua saya akhiri, pada bulan Agustus 2016 saya memutuskan membuka kembali rekening BNI Tapenas untuk ketiga kalinya, masih dengan jangka waktu tiga tahun.
Saat ini rekening tersebut sudah mendekati jatuh tempo, tepatnya tanggal 5 September 2016. Saya masih berfikir untuk membuka kembali tabungan BNI Tapenas, bukan satu, tapi dua, karena saat ini saya memiliki dua orang anak yang butuh dana besar untuk pendidikan mereka nantinya.
Alasan Saya Memilih BNI
Ada banyak alasan kenapa BNI menjadi pilihan saya, secara garis besar dapat saya simpulkan dalam empat alasan, yaitu:
1. Bank yang terpercaya
Pengalaman BNI sudah tak diragukan lagi, pernah mengalami masa sulit perjuangan kemerdekan Republik Indonesia hingga kini menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. BNI adalah bank pemerintah yang sudah ada sejak tujuh puluh tahun lalu, tepatnya pada 5 Juli 1946, dengan bendera PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Sejarah mencatat bahwa BNI sempat berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/1946. Meskipun dalam perjalanannya BNI kembali beroperasi sebagai bank komersial pada tahun 1955. (Bisa baca sejarah BNI di link ini: http://bni.co.id/id-id/tentangkami/sejarah.aspx ).
2. Mudah dalam melakukan transaksi
Siapa sih yang tidak ingin memperoleh kemudahan? Saya kira semua orang ingin mendapatkannya, termasuk juga dalam urusan perbankan. Banyaknya kantor cabang membuat saya memilih BNI, karena dengan akses mudah ke kantor BNI membuat saya lebih nyaman bila ingin melakukan transaksi, dan di kecamatan tempat saya tinggal saat ini juga sudah ada kantor cabang pembantu.
Salah satu fasilitas dari BNI yang hampir pasti dimiliki setiap nasabah adalah kartu ATM, karena dengan “kartu sakti” ini setiap transaksi menjadi lebih mudah dalam 24 jam, ditunjang dengan banyaknya lokasi ATM yang tersebar diberbagai tempat. Berdasarkan data dari web BNI, saat ini terdapat 14 titik lokasi ATM BNI di Kabupaten Purbalingga, sedangkan di kecamatan saya tinggal, sudah ada dua lokasi. Selain transaki lewat ATM, saat ini BNI juga sudah memberikan berbagai kemudahan, seperti internet banking, mobile banking, dan yang lainnya.
3. Pelayanan yang memuaskan
Menurut saya pelayanan dari BNI sangatlah memuaskan. Dengan sistem antrian yang baik, dan petugas yang ramah membuat saya lebih nyaman saat melakukan transaksi di kantor BNI. Saat ini bila ingin menabung atau mengirim uang tak lagi harus menulis dalam slip seperti dulu, cukup datang langsung ke teller, lalu menyebutkan rekening dan jenis transaksinya.
Pengalaman lain saat saya mengurus kartu ATM yang hilang, dengan bantuan customer service BNI Cabang Pembantu Bobotsari, saya bisa memperoleh kartu ATM baru. Tak seperti yang saya bayangkan sebelumnya, cukup dengan mengisi dua formulir, yaitu formulir pernyataan kehilangan dan satunya formulir permohonan ATM baru. Tak menunggu lama, akhirnya bisa saya dapatkan kembali BNI card yang baru.
Tak sampai disitu, karena ada masalah saat saya menggunakan SMS banking, saya mencoba menghubungi BNI lewat twitter, saya tujukan pertanyaan ke @BNI dan @BNICustomerCare, karena pertanyaan saya ajukan malam hari, baru keesokan harinya pertanyaan tersebut ditanggapi dan permasalahan saya bisa terselesaikan.
4. Banyak program yang menarik
Siapa yang tidak mau dapat hadiah? Saya kira semua orang akan senang hati bila menerima hadiah, saya pun demikian. Dengan menabung di BNI setiap nasabah memiliki kesempatan memperoleh hadiah, dengan mekanisme yang sudah diatur, setiap nasabah bisa mendapat hadiah secara langsung mapun dengan sistem undian.
Program menarik dari BNI |
Selama saya menjadi nasabah BNI memang belum pernah sekalipun dapat hadiah, walaupun hadiah buakan orientasi saya menabung di BNI, tapi tak ada salahnya bila saya berharap suatu saat bisa memperoleh hadiah, apapun wujudnya.
Kalau boleh jujur, sebenarnya saya juga punya rekening di bank lain, tapi itu bukan tanpa alasan. Sebagai seorang karyawan, gaji yang saya terima setiap bulannya di transfer lewat rekening, dengan alasan ini maka saya harus membuka rekening bank lokal di Jawa Tengah. Meskipun demikian, saya merasa rekening ini hanya tempat lewat saja, karena biasanya setiap gajian uang langsung saya transfer ke rekening BNI.
Saat ini saya menggunakan rekening BNI sebagai rekening induk, hampir semua transaksi online mapun offline saya menggunakan rekening BNI. Misalkan saja saat beli pulsa, bayar tagihan kartu pasca bayar, iuran BPJS Kesehatan, belanja online, dan keperluan-keperluan keuangan lainnya. Bukan saya saja, istri saya pun juga punya rekening BNI Taplus, bahkan sebelum menikah dengan saya dia sudah pegang rekening itu. Itulah kenapa BNI menjadi bank yang saya percaya hingga saat ini.
5 comments for "BNI, Bank Pilihan Saya Sejak Tahun 2005"
Aku rencana mau buka 1 rekening lagi buat lapak, tp pengen yg simple2 aja... mungkin BNI bsa jd alternatif selain CIMB klo ngurusnya gk lama haha....
Kalau mau melakukan transaksi finansial, seperti transfer dan, bayar tagihan, dll harus memiliki BNI eSecure dulu sebagai pengaman tambahan. Cara dapatnya gampang, tinggal registrasi permohonan esecure di meni internet banking, pilih area dan cabang pengambilan eSecure, dan dalam 10 hari kerja bisa diambil di BNI cabang yang dipilih tadi. Aktivasi eSecure dan gunakan bertransaksi. :)
Baca lebih jelas syarat ketentuannya iBanking BNI di sini Kang http://www.bni.co.id/id-id/bankingservice/prioritybanking/layananbniebanking/bniinternetbanking.aspx
Sekarang jauh lebih mudah ya, tinggal ungkang2 uang datang. Tapi sayangnya di daerah saya belum ada BNI hikz *resiko tinggal di kampung*