Doraemon, Cinta Dan Logika
Bahwa menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu dapat berencana menikah dengan siapa, tapi tak bisa rencanakan cintamu untuk siapa... Bahwa yang membekas dari lilin bukan lelehnya, melainkan wajahmu sebelum gelap...
- Sujiwo Tejo -
Ya, mungkin saja ada benarnya, apa yang disampaikan oleh Sujiwo Tejo tersebut barangkali pas dengan apa yang dirasakan oleh banyak orang. Banyak pasangan yang menikah tapi dalam perjalanannya mengalami bermacam godaan, idealnya setiap pasangan yang menikah selamanya harus saling mencintai. Meskipun demikian tetap saja banyak pernikahan yang tidak ideal, membenarkan kata-kata dari Sujiwo Tejo, tersebut.
Apakah kamu bercanda?, batinku. Saat kita bicara soal masa lalu, ada penyesalan yang kau tumpahkan dalam ucapmu. Kamu berandai-andai bisa ketemu Doraemon.
- Sujiwo Tejo -
Ya, mungkin saja ada benarnya, apa yang disampaikan oleh Sujiwo Tejo tersebut barangkali pas dengan apa yang dirasakan oleh banyak orang. Banyak pasangan yang menikah tapi dalam perjalanannya mengalami bermacam godaan, idealnya setiap pasangan yang menikah selamanya harus saling mencintai. Meskipun demikian tetap saja banyak pernikahan yang tidak ideal, membenarkan kata-kata dari Sujiwo Tejo, tersebut.
*******
Apakah kamu bercanda?, batinku. Saat kita bicara soal masa lalu, ada penyesalan yang kau tumpahkan dalam ucapmu. Kamu berandai-andai bisa ketemu Doraemon.
Kamu ingin meminjam mesin waktunya, untuk sekedar kembali kemasa lalu dan merubah satu pilihan.
Sama halnya dengan diriku. Sempat juga aku demikian, mencari kucing luar angkasa yang punya kantong ajaib itu. Aku juga ingin pinjam mesin waktunya.
Hmmm.. Entah bodoh atau aneh, kiranya kita seperti anak-anak yang terhanyut dalam sebuah dongeng. Akal kita buat tak sewajarnya, kita tahu akan ketidakmungkinan itu, tapi masih saja kita larut dalam perandaian dan penyesalan.
Apakah kita masih saling mencintai?, mungkin saja. Namun, menurutku itu hanya halusinasi, cinta tak bisa kita nilai dari ucapan dan perandaian semata.
Kiranya sudah, tak bisa memang kita menyangkal. Turuti saja, asal tetap kita jaga, ada batas dimana kita bisa meletakkan perasaan.
Tuhan kan nggak mungkin langsung sedekah ke orang-orang, ya kalianlah sedekah duit kalau punya duit, sedekah ilmu, sedekah senyum. Masa sih kalau sudah gitu Tuhan gak bales cintamu? Tapi gak mungkin Dia belai-belai langsung rambutmu, sentuh bibirmu. Maka Tuhan ciptakan “wakil”nya, yaitu kekasihmu. Maka doalah, “Tuhan, semoga kekasihku ini betul-betul orang yang Kau pilihkan untukku".
- Sujiwo Tejo -
Kiranya sudah, tak bisa memang kita menyangkal. Turuti saja, asal tetap kita jaga, ada batas dimana kita bisa meletakkan perasaan.
*******
Tuhan kan nggak mungkin langsung sedekah ke orang-orang, ya kalianlah sedekah duit kalau punya duit, sedekah ilmu, sedekah senyum. Masa sih kalau sudah gitu Tuhan gak bales cintamu? Tapi gak mungkin Dia belai-belai langsung rambutmu, sentuh bibirmu. Maka Tuhan ciptakan “wakil”nya, yaitu kekasihmu. Maka doalah, “Tuhan, semoga kekasihku ini betul-betul orang yang Kau pilihkan untukku".
- Sujiwo Tejo -
6 comments for "Doraemon, Cinta Dan Logika"