Mantan Calon Pacar
Setiap kata mengandung beribu deskripsi, dan dalam sebuah kalimat terkadang menyimpan berjuta penafsiran. Begitulah. Saat orang menyebut kata buah, maka akan terbayang hasil dari tanaman/ pohon. Namun bila buah digunakan sebagai sebuah perumpamaan, digabungkan dengan kata lain, semisal: buah tangan, buah hati, buah bibir, buah karya, maka maknanya akan berbeda.
Ketika orang menyebut kata pacar, maka yang tergambar adalah seseorang yang dicintai dan terikat dalam sebuah hubungan asmara. Begitu juga saat menyebut kata mantan, maka yang ditafsirkan adalah seseorang yang pernah menjadi (baca: bekas). Contoh: mantan pacar, mantan lurah, mantan presiden, mantan artis, dan lain sebagainya. Sama halnya ketika menyebut kata calon, seringnya disimpulkan sebagai orang yang akan menjadi. Contoh: calon legislatif (caleg), calon presiden (capres), calon istri, calon ketua, dan seterusnya.
Ketika orang menyebut kata pacar, maka yang tergambar adalah seseorang yang dicintai dan terikat dalam sebuah hubungan asmara. Begitu juga saat menyebut kata mantan, maka yang ditafsirkan adalah seseorang yang pernah menjadi (baca: bekas). Contoh: mantan pacar, mantan lurah, mantan presiden, mantan artis, dan lain sebagainya. Sama halnya ketika menyebut kata calon, seringnya disimpulkan sebagai orang yang akan menjadi. Contoh: calon legislatif (caleg), calon presiden (capres), calon istri, calon ketua, dan seterusnya.
Misalnya digabungkan diantara ketiga kata tersebut maka akan menimbulkan makna baru, contoh: mantan pacar, pacar mantan, calon mantan, dan seterusnya. Tapi, bagaimana kalau ketiga kata tersebut disatukan?. Ambil misal digabung menjadi Mantan Calon Pacar, terlihat sangat aneh, bukan?.
Itulah, kenapa saya merasa aneh saat "mencetuskan" istilah tersebut bersama dengan teman saya. Kami merasa perlu, sebab kami tak tahu apa istilah yang tepat dengan hubungan kami di masa lalu. Ya, teman saya tersebut adalah wanita yang dulu waktu masih SMA adalah teman saya, sampai sekarang. Sempat kami surat menuyurat ketika itu, tapi tak pernah kami berpacaran.
Sebenarnya kami saling tahu perasaan masing-masing kala itu, tapi nyatanya tak pernah terjadi "kesepakatan" diantara kami untuk menjalin hubungan asmara. Karena dalam perjalanan waktu kami harus menjalani kisah kami masing-masing. Lucu saja ketika setelah sepuluh tahun lebih kami bertemu kembali, ketika kami sudah punya keluarga masing-masing. Dalam bercanda akhirnya kami temukan istilah itu: mantan calon pacar.
Begitulah, kata terkadang bisa mewakili sebuah momen, meski terkesan janggal, tapi tetap saja ada maknanya, walau (mungkin) sedikit dipaksakan. Demikian.
Begitulah, kata terkadang bisa mewakili sebuah momen, meski terkesan janggal, tapi tetap saja ada maknanya, walau (mungkin) sedikit dipaksakan. Demikian.
2 comments for "Mantan Calon Pacar"