Warung Angkringan, Khas Indonesia
Bicara tentang kuliner Indonesia, tentu sangat banyak jika harus menyebutkannya satu persatu. Menurut saya, salah satu kuliner khas asli dari Indonesia yang sampai sekarang masih terjaga ke-indonesia-annya adalah Angkringan. Ya, Warung Angkringan, saya kira sudah pernah atau bahkan sering Anda mendengarnya. Kutipan dari wikipedia berikut ini mungkin sudah bisa memberi gambaran bagi Anda tentang apa sebenarnya itu angkringan.
Menu Angkringan |
Angkringan (berasal dari bahasa Jawa ' Angkring ' yang berarti duduk santai) adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di Solo dikenal sebagai warung hik ("hidangan istimewa a la kampung") atau wedangan. Gerobag angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Beroperasi mulai sore hari, ia mengandalkan penerangan tradisional yaitu senthir, dan juga dibantu oleh terangnya lampu jalan. wikipedia
Bagi yang berdomisili atau yang pernah berdomisili di Jawa Tengah dan Yogyakarta khususnya, mungkin sudah biasa mendengar istiliah Angkringan. Namun bagi yang tinggal di luar pulau jawa misalnya, mungkin masih asing dengan Angkringan.
Menurut saya, sebenarnya angkringan tak jauh beda dengan warung-warung makan lainnya, yang membedakan mungkin pada gerobag/warung dan juga makanan yang di jual.
Makanan yang saya maksud disini adalah khas yang di jual di angkringan yang mungkin saja penyajiannya berbeda dengan warung pada umumnya.
Di Angkringan, makanan khas yang di jual adalah nasi kucing (jawa: sega kucing), sebenarnya nasi kucing sama dengan nasi pada umumnya, dari yang saya tahu, di namakan dengan nasi kucing karena lebih kepada penyajiannya yang di bungkus dengan kertas dan atau daun pisang, dengan porsi yang sedikit seperti (maaf) menu untuk makan kucing. Lauk yang di gunakan ada sambal, ikan teri goreng, ikan bandeng, tempe kering.
Suasana di Angkringan |
Selain nasi kucing, di angkringan juga menjual gorengan, sate usus ayam, sate telor puyuh, tempe/tahu bacem, dan lainnya. Minuman yang di jual ada wedang jahe, jahe susu, teh, susu, jeruk, kopi, dan yang lainnya. Harga makanan atau minuman di angkringan pun termasuk murah.
Meski terkesan sederhana dan murah, namun pengunjung yang datang ke angkringan tidak terbatas pada golongan menengah ke bawah saja, semua golongan dan profesi sudah terbiasa berbaur di angkringan.
Mulai dari pelajar, mahasiswa, tukang becak, buruh bangunan, karyawan pabrik, orang kantoran, dan pejabat pun kadang tak sungkan datang ke angkringan.
Suasana di angkringan juga sangat santai, penuh ke akraban dan seolah tanpa ada sekat status sosial. Semua berbaur menikmati hidangan yang bervariasi di angkringan. Jadi, tak berlebih bila saya beranggapan bila Angringan merupakan cita rasa khas Indonesia, karena di sini seolah tak ada beda, menawarkan kesederhanaan, dan yang di jual adalah masakan asli Indonesia.
Dalam perkembangannya, saat ini "tampilan" dan juga menu di warung angkringan sudah mulai ada perubahan. Sudah banyak sekarang ini warung dengan konsep angkringan dan menawarkan menu yang lebih modern dan fasilitas yang lebih "canggih" untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Apapun itu, warung angkringan sudah menjadi khas yang selalu identik dengan suasana santai dan nasi kucingnya.
20 comments for "Warung Angkringan, Khas Indonesia"
Jadi ingat tulisan Kang Sukadi, konsep angkringan dan WIFI
Sekarang banyak angkringan yang menediakan fasilitas wifi, tentu saja hal semacam ini menambah daya tarik dan membuat angkringan lebih "elit" namun tetap merakyat. :)
tidurnya diangkring, hehe
Ternyata tempat santai toh.. haha
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Indonesia yang bisa anda kunjungi di disini