(Briptu) Norman Kamaru Dan Obrolan di Sebuah Warung
Siang ini secara kebetulan saya melihat (Briptu) Norman Kamaru sedang bermain sinetron, ya, saat makan siang disebuah warung. Awalnya saya kurang begitu memperhatikannya, tapi ibu pemilik warung yang ngomong sama pengunjung disebelah saya. Bagi saya itu bukan hal yang aneh, karena dengan santernya berita mengenai pengunduran diri (Briptu) Norman Kamaru dari kepolisian. Tapi dari komunitas kecil disebuah warung makan ini saya bisa sedikit mengambil gambaran mengenai keputusan pengunduran dirinya.
Ibu pemilik warung berkata kalau dia tertawa-tertawa saat menyaksikan sinetron itu, mungkin saja masih terkesan lucu atau bisa juga rasa kurang percaya bahwa (Briptu) Norman Kamaru bermain sinetron. Kemudian, seorang bapak-bapak pun memprediksi kalaupun akhirnya surat pengunduran diri (Briptu) Norman Kamaru dikalbulakn dan akhirnya memutuskan terjun kedunia keartisan, maka karier keartisannya hanya sesaat. Dia hanya akan menjadi artis yang tidak bisa bertahan lama. Ada juga yang menyarankan kalau lebih baik jadi polisi daripada jadi artis, karena jadi polisi jangka panjangnya lebih bisa menjamin, kalau jadi artis bisa saja hanya sesaat.
Dari berita yang tersiar memang (Briptu) Norman Kamaru akan mendapat nilai kontrak yang sangat besar, kontrak dengan perusahaan rekaman PT Falcon Interactive sebesar lebih dari Rp 5 miliar!. Sangat wajar jika (Briptu) Norman Kamaru tergiur, karena secara matematis nilai rupiah yang begitu besar entah bisa didapat aau tidak saat harus berseragam Brimob. Belum lagi 'iming-iming' ketenaran yang pastinya sudah dia dapatkan saat ini.
Entahlah, yang pasti surat pengunduran diri (Briptu) Norman Kamaru sudah diterima, tinggal menunggu jawaban dari Mabes PoM. Kalau surat pengunduran diri itu dikabulkan maka tak ada lagi embel-embel Briptu di namanya, karena dia bukan lagi anggota Polri. Padahal, orang sudah terlanjur latah dan fasih dengan nama Briptu Norman Kamaru. Sebuah "perjud1an" menurut saya.
Saya garis bawahi sebuah pendapat di warung makan, siang ini. Lebih baik tetap bertahan di kepolisian dan tetap "menjadi artis" tapi dengan hasil yang mungkin tidak sebesar nilai kontrak yang terkabar sekarang, tapi punya jaminan masa depan. Dan sebenarnya kalau ditanya saya juga setpakat dengan hal itu. Berhubung saya juga tidak punya kepentingan apapun dengan keputusan (Briptu) Norman Kamaru, maka sayapun tidak terlalu membingungkannya. Terserah dia, mau tetap Briptu Norman Kamaru atau memilih Norman Kamaru, saja. Bagaiamana pendapat Anda?.
18 comments for "(Briptu) Norman Kamaru Dan Obrolan di Sebuah Warung"
cekidot
www.hajarabis.com
terserah dia ajalah, dia yang ngejalanin inih..
kalau menurut saya,, jadi polisi akan lebih baik apalagi dengan jabatannya sebagai "Briptu",,aku yakin dengan jabatan itu gajinya juga gak terlalu kecil,, dan udah lebih dari cukup tuk mencukupi kebutuhan keluarga,,,dan udah jelas2 pekerjaan itu pekerjaan mati (maksudnya tunjangannya tuk seumur hidup)
Tapi,,yaaaa,,,, yang nama nya orang,,," Beda orang beda pula pemikirannya",,,
waallohu a'lam,,,
wis monggo, mau pilih yg mana, kita ikutin beritanya aja :)
@Djangan Pakies: Walaikumsalam Kang,
Saya pun sepakat sama sampeyan Kang, kalau di polisi tetep bisa jadi artis juga, walau mungkin hasilnya tidak sebesar jika terjun total kedunia keartisan. Tapi yang dikhawatirkan jika nantinya tidak "laku", karena biasanya masa keemasan seorang artis hanya sesaat hehe..
@NuellubiS: yup, memang sih hasilnya cukup menggiurkan hehe
@mabrurisirampog: ya, terserah dia
@Mimi Taria: kalau dilihat dari nilai nominal memang dengan nilai kontrak 5 M sangat jauh jika dibanding dengan gajinya di brimob. tapi ya semua terserah dia, wong dia yang menjalani kok hehe.
@narti: nilai yang besar dan kepopuleran yang menggiurkan :D
@sda: godaan bukan? entahlah mbak.. :D
www.hajarabis.com