Jangan Menonton Televisi
Sebelum saya lanjutkan menulis posting ini, perlu saya peringatkan sebelumnya, jangan hiraukan atau abaikan saja anjuran saya untuk tidak menonton televisi, kalau menurut Anda itu salah. Karena ujung-ujungnya Anda juga yang punya hak untuk menentukan pilihan. :)Sudah bukan rahasia lagi kalau televisi merupakan salah satu hiburan yang bisa dikatakan murah dan hampir setiap rumah memilikinya, minimal satu unit dan bahkan banyak yang lebih dari satu. Tak mengherankan jika stasiun televisi berlomba-lomba untuk menarik pemirsa sebanyak mungkin, dengan berbagai macam suguhan acara, dan berbagai cara agar dapat membuat pemirsanya puas serta enggan pindah ke stasiun televisi lain. Karena bagaimanapun juga, dengan banyak pemirsa tentu akan membuat (pemilik) stasiun televisi menjadi untung karena biasanya para pemasang iklan akan dengan senang hati memasang iklan di acara-acara yang banyak penikmatnya.
Biasanya, kalau satu acara sukses, stasiun televisi lain akan membuat format acara yang serupa, dengan harapan dapat menarik banyak pemirsa pula. Ambil misal ajang pencarian bakat, sinetron, acara musik, acara humor, dan lain sebagainya.
Banyak acara televisi kurang bermutu, banyak tayangan yang mengabaikan etika atau pesan moral, jam tayang, demi mengejar rating atau keuntungan secara finansial. Acara televisi berisi kebencian, saling serang, saling menjatuhkan, pencitraan. Banyak berita, banyak acara debat, yang isinya hanya saling serang dan menjatuhkan satu sama lain. Ini menjadi tidak sehat bagi pemirsa yang memang butuh sesuatu yang mendidik dan bermutu.
Stasiun Televisi Yang (Terkesan) Kurang Netral
Saat memasuki tahun politik seperti sekarang ini, banyak tokoh politik atau orang-orang yang hendak masuk ke dunia politik, memanfaatkan televisi sebagai media untuk bersosialisasi dan juga untuk berkampanye. Wajar dan sah-sah saja menurut saya.
Saat memasuki tahun politik seperti sekarang ini, banyak tokoh politik atau orang-orang yang hendak masuk ke dunia politik, memanfaatkan televisi sebagai media untuk bersosialisasi dan juga untuk berkampanye. Wajar dan sah-sah saja menurut saya.
"Tahun 2014 ini, pers kita sudah terbelah, divided. Coba simak. Paling mudah simak Metro TV dan TV One," ujar Presiden dalam acara Rakornas Persiapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Sentul, Bogor, Selasa (3/6/2014).Kutipan diatas adalah pernyataan yang disampaikan oleh Presiden SBY, saya kutip dari berita yang saya baca di kompas.com. Ini menjadi sebuah bukti kalau apa yang saya rasakan ternyata tidak mengada-ada. Bukan itu saja, saya membaca beberapa status teman saya di facebook, banyak yang mengkritisi soal suguhan acara yang ada di televisi, banyak yang menilai kalau acara-acara tertentu banyak isi yang kurang berimbang.
Salah satu status di facebook |
Kesalahan sekecil apapun bisa dijadikan topik yang besar dan butuh mendatangkan banyak "pakar" untuk mengupasnya, dan ujung-ujungnya terkesan menjatuhkan tokoh tertentu.
Saya bukan simpatisan atau pendukung salah satau capres, bagi saya Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK mempunyai kelemahan dan kekurangan masing-masing. Meski saat ini saya belum tahu siapa yang akan saya pilih nanti di 9 Juli, namun saya tidak golput. Saya akan pilih salah satu dari pasangan tersebut. Hanya saja, saat ini saya bingung cari referensi capres-cawapres yang akan saya pilih nanti, karena televisi sebagai media untuk mencari referensi terkesan tidak netral dan kurang adil dalam menyikapi setiap acara terkait pemilu.
Jangan menonton televisi. Itu anjuran saya, bila Anda tak bisa menyaring informasi dan memilah acara yang bermutu, sekiranya hanya akan merugikan diri sendiri. Tapi, tontonlah televisi, kalau itu bisa memberi manfaat bagi Anda. Karena sejujurnya saya masih nonton televisi juga, meskipun hanya acara-acara tertentu yang nyaman dinikmati dan terutama tayangan olahraga sepak bola. Demikian?, terimajadi.
Jangan menonton televisi. Itu anjuran saya, bila Anda tak bisa menyaring informasi dan memilah acara yang bermutu, sekiranya hanya akan merugikan diri sendiri. Tapi, tontonlah televisi, kalau itu bisa memberi manfaat bagi Anda. Karena sejujurnya saya masih nonton televisi juga, meskipun hanya acara-acara tertentu yang nyaman dinikmati dan terutama tayangan olahraga sepak bola. Demikian?, terimajadi.
14 comments for "Jangan Menonton Televisi"
Blog Komputer & IT : http://alienkomputer.com/blog/
tapi saya suka nonton tv lho pak :D
Upps.. bukankah yang punya MNC grup sudah tidak di hanura Kang?, sepertinya merapat ke capres no urut 1 lho...
belum semua daerah dapat siaran dari kompas tv sama net tv kang...
acara tv sekarang banyak yang gak bermutu dan mendidik, malah banyak contoh untuk menjadi anak durhaka
harus pandai-pandai memilih tontonan, apalagi buat anak-anak
, saya juga sebenarnya kurang tertarik menonton TV kecuali berita. biasanya saya menonton Radio malah. hhehe