Sanksi Saja Indonesia!
Bukan rahasia lagi kalau saat ini sepak bola Indonesia berada pada titik yang memilukan dan mungkin saja memalukan, tak hanya soal prestasi, tapi tentang banyak hal, terutama kepengurusan induk organisasi yang carut-marut. Semenjak berakhirnya era Nurdin Halid, PSSI seperti menjadi rebutan antara dua kubu, dimana PSSI yang di ketuai Djohar Arifin dianggap tidak sah dan melanggar aturan sehingga muncullah KPSI (Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia) atau PSSI versi baru, yang di ketuai oleh La Nyalla Mattalitti.
Kedua organisasi tersebut dan segenap pengurusnya merasa paling benar dan paling berhak untuk menjadi induk oranisasi sepak bola Indonesia, sehingga muncullah dua kompetisi yang berbeda, IPL dan ISL. Keberadaan dua kompetisi yang berlainan tentunya berimbas pada prestasi, persatuan, dan pada pemain sepak bola itu sendiri. Pada perhelatan Piala AFF 2012, nama Indonesia harus menanggung malu karena tersingkir di babak penyisihan grup, terlepas siapa dan yang mana wakil Indonesia, toh tetap saja nama negara yang di bawa.
Masih segar dalam ingatan, Diego Mendieta, pesepak bola asal Paraguay yang pada musim lalu membela PERSIS Solo meninggal di Solo. Dia meninggal dalam keadaan sakit dan mengalami kesulitan biaya untuk penyembuhan penyakitnya. Hal tersebut terjadi, karena gaji yang seharusnya menjadi haknya, belum dibayarkan oleh klub yang dibelanya selama kurang lebih 4 bulan. Ini hanya satu contoh yang harusnya bisa menjadi koreksi para petinggi dan orang-orang yang merasa benar dan mampu mengurusi sepak bola Indonesia. Saya yakin masih banyak kasus lain yang merugikan para pemain, terutama soal keterlambatan gaji karena klub peserta kompetisi di masing-masing induk organisasi kesulitan dalam pembiayaan klub.
Sebagai orang awam saya tidak tahu mana yang benar dan yang salah, tapi saya menganggap kedua organisasi tersebut dan segenap pengurusnya semuanya salah. Nyatanya dengan keberadaan PSSI maupun KPSI tidak memberi imbas positif, namun malah sebaliknya, persepakbolaan Indonesia kian tenggelam, dan semakin tak karuan nasibnya. Jangan bicara prestasi internasional, karena sudah bisa dipastikan terkena imbas dari kesemrawutan ini.
Dengan berlarut-larutnya permasalahan sepak bola Indonesia, FIFA pun sudah memberi peringatan, kalau persoalan tidak segera diatasi maka Indonesia akan terkena sanksi. Tapi sungguh menggelikan, bukan mencari solusi dengan duduk bersama, tapi PSSI dan KPSI malah sama-sama menggelar konggres, lalu dimana letak solusinya?, apakah dengan mengadakan konggres di masing-masing organisasi bisa menyelesaikan masalah?.
Saya sependapat saat beberapa tokoh mengutarakan pendapatnya, mungkin akan lebih baik kalau PSSI dan KPSI di bubarkan saja, lalu bentuk kepengurusan baru yang bebas dari kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah punya kewenangan dalam hal ini, tapi sepertinya pemerintah belum mampu (atau mungkin tak mampu) memberi solusi. Kalau sudah demikian kondisinya, mau bagaimana lagi, walaupun tidak menginginkannya, sanksi dari FIFA untuk sepak bola Indonesia mungkin bisa jadi "solusi". Semoga sepak bola Indonesia bisa mendapatkan solusi terbaik untuk permasalahannya, bahkan mungkin sanksi FIFA sekalipun.
25 comments for "Sanksi Saja Indonesia!"
tapi, kalau nantinya pemberian sanksi justru membuat dua organisasi (PSSI dan KPSI) saling menyalahkan bukannya bekerja sama, ya jadi makin parah.
bingung -___-'
Tak selamanya sanksi itu buruk, siapa tahu (misalnya) dengan diberi sanksi jadi lebih baik, siapa yang tahu. Atau bisa jadi malah tak ada efek apa-apa. Entahlah.
saya sangsi jika PSSI akan belajar dari sanksi yang diberikan..
setuju dah pak, sama-sama bubarin, bentuk baru yang lebih fresh.
salam.
Kayaknya masih lumayan jaman Nurdin Halid
Belum lagi kasus Diego yang mencoreng muka. Entah harus dengan jalan apa membuka pikiran penggede negeri ini agar politik jalan sendiri, olah raga jalan sendiri.
Tapi kalau masih saja eyel-eyelan terus, di sanksi saja tidak masalah, siapa tahu malah jadi solusi terbaik.
saya sangat mendukung kalau Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA, dengan demikian kita bisa berinstripeksi diri dengan kepala dingin
bukan JAYA karna MASALAH..!!!
wuh...
he..he
salam kenal dari..
Gudang Makalahmu
ditunggu follow backnya ya.. :)