Sedikit Bersabar Saat di Lampu Merah
Lampu merah, terkadang menjadi ajang untuk berlomba jalan duluan, atau berlomba keras-kerasan suara klakson motor dan atau mobil. Ini adalah sebuah hal yang dianggap wajar, dan mungkin saja sudah semakin membudaya. Lampu merah yang saya maksud disini adalah traffic light atau rambu lalu lintas.
Itu baru cerita soal mereka yang "patuh", banyak juga yang tidak menghiraukan rambu, selagi sepi dan tidak ada polisi, seenaknya sendiri melanggar rambu-rambu. Belum lagi mereka yang menggunakan alat transportasi non mesin, becak dan sepeda misalnya, terkadang nekat saja meskipun lampu menyala merah. Saya akui, dalam situasi tertentu terkadang saya juga melakukannya, tapi sebisa mungkin saya menahan diri.
Masih saya ingat, ketika dulu pertama kali di Slawi, saya pernah menjadi korban kekurang sabaran saya. Waktu diperempatan jalan, saat lampu menyala hijau saya hendak mendahului mobil truk gandeng yang ada didepan saya, karena saya berfikir kendaraan arah berlawanan pasti berhenti. Ternyata, perkiraan saya meleset, kendaraan dari arah berlawanan juga jalan, padahal saya terlanjur ditengah truk gandengan, sedangkan dari arah berlawanan ada mobil truk box besar. Dalam posisi yang sudah terlanjur maju, untuk mundur pun sudah tidak mungkin, tak banyak pilihan yang bisa saya ambil untuk berusaha menyelamatkan diri.
Alhamdulillah, saya masih beruntung, dengan perasaan yang tidak menentu akhirnya saya menyusup disela gandengan truk, dengan penuh kehati-hatian mengikuti ritme laju truk, akhirnya bisa terhindar dari laju truk box yang sudah melaju kencang. Namun sayang, pada saat hendak keluar dari sela gandengan, punggung saya terkena bak truk, dan kaki saya terserempet roda hingga sandal yang saya pakai terputus. Beruntung saya tidak terjatuh, meskipun harus menahan sakit akibat kaki yang terluka.
Kemudian, contoh lain yang belum lama ini saya lihat. Saat dua orang perempuan yang sedang berboncengan mencoba berada dibarisan paling depan, seperti tanpa salah dia melewati beberapa bus dan mobil yang berhenti didepan, dan marka jalan pun tak dia perdulikan, dan itu pelanggaran. Naas, maksud hati ingin cepat dengan berada dibarisan paling depan, tapi malah kena tilang. Tanpa ampun, polisi yang berada di pos jaga langsung melambaikan tangan tanda panggilan kepada dua perempuan tadi.
Saya kira masih banyak contoh lainnya, akibat kekurangsabaran bisa menimbulkan banyak permasalahan. Sebenarnya, kalau dicerna sugguh, waktu untuk menunggu dilampu merah paling lama 2 menitan, dikota kecil malah bisa kurang dari itu. Tapi entahlah, setiap orang punya pilihannya sendiri, semoga saja contoh diatas bisa memberi gambaran betapa "ganas" dan berbahayanya lampu merah, bila kurang sabar dan berhati-hati.
25 comments for "Sedikit Bersabar Saat di Lampu Merah"
heheheheh
mampir juga pak.
ardiansyah-nomore.blogspot.com
Tapi Kadang Kadang , rambu rambu nyala kadang kadang tidak pak ..
ha..
selamat siang dan salam kenal dari saya pak , semoga ini menjadi awal persahabatan ..
hehe
kalau ada waktu mampirlah ke web saya pak..
@Ardiansyah: yang penting hati-hati mas :D
Kalau saya mah... masih sayang sama kenikmatan yang masih ada ini, jadi tetep 'sabar' aja kalo lampunya nyala merah (motor tetep jalan, tapi pelan-pelan sambil nunggu lampu ijo hehe... :p)
@andinoeg: nah, ini yang kadang juga membuat saya kesal
@Dwi Jo: hanya sebuah kebetulan, mas.. itu juga karena saya anggap pilihan yang terbaik saat itu. :)
membiasakan diri tertib saja susahnya minta ampun
masa ga malu sama bebek yang mau berbaris rapi walau tidak kenal lampu merah...
karena setiap individu dr kita,adalah yg menentukan kualitas bangsa ini sekarang & nanti
Tapi Alhamdulillah deh mas gpp, alias masih selamet.
mampir balik ke website kami yaa...
Ingin barang bekas Anda lebih bermanfaat?
Mari beramal bersama kami, dalam program HA Peduli
Kirimkan barang bekas Anda yang masih layak pakai/ layak guna ke kantor Hajarabis.com di
Jalan Letjen. Sutoyo 109-111 Malang.
Keterangan lebih lanjut, hubungi kami di link website http://hapeduli.hajarabis.com/ atau di line telepon (0341) - 8441777