Semoga Bukan Sekedar Pemenuhan Kewajiban
Setelah melalui jalan panjang, terjal dan berliku, akhirnya PSSI merampungkan agenda besar, pemilihan ketua umum PSSI akhirnya terselesaikan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo. Nama Djohar Arifin Husin akhirnya muncul sebagai ketua umum PSSI yang baru, menggantikan Nurdin Halid, dengan didampingi wakil ketua Farid Rahman. Sedangkan A Nyalla M Mattalitti, Mawardy Nurdin, Roberto Rhouw, Tuti Dau, Widodo Santoso, Sihar Sitorus, Erwin Dwi Budiawan, Tony Apriani dan Bob Hippy, terpilih menjadi anggota Exco.
Awalnya, dulu saya sempat berfikir bahwa PSSI era Nurdin halid belum akan berakhir, karena saat kongres waktu itu nama George Toisutta dan Arifin Panigoro tidak lolos verifikasi, dan nama Nurdin Halid terus melaju karena lolos verifikasi. (postingan disini). Kekisruhan demi keskisruhan terjadi, hingga berujung pada pembatalan kongres PSSI. Banyak fihak yang merasa takut akan jatuhnya sanksi akibat kondisi di tubuh PSSI yang main hari makin tidak kondusif. Maka, saat di gelarnya kongres luar biasa PSSI di Solo, banyak fihak yang berharap akan adanya solusi, berharap kongres berjalan lancar dan menghasilkan kepengurusan baru. Dan akhirnya, harapan itu pun akhirnya bisa terwujud.
Terpilihnya Djohar Arifin sendiri menyisakan PR besar, karena masih banyak persoalan di PSSI yang belum terselesaikan, belum lagi menyatukan kepentingan-kepentingan dari masing-masing kelompok yang sering di sebut dengan kelompok pro satus quo dan pro reformasi. Menurut Amir Machmud NS, dalam tulisannya hari ini di Suara Merdeka, PSSI pasca KLB di Solo, dari "Mulut Macan ke "Mulut Harimau". Dalam konteks permasalahan PSSI, konotasinya bukanlah pemaknaan harfiah pepatah melayu itu -hidup dari kondisi bahaya ke kondisi bahaya yang lain-, melainkan lebih pada harapan agar ketua umum PSSI yang baru mampu membawa PSSI dengan komitmen dan integritas. Menjadi macan yang keras mengaum, tak ragu mencakar, dan sigap menerkam manakala menemukan semua jenis ketidakberesan.
Semoga saja, semua fihak mampu menerma hasil KLB ini dengan legowo, dengan besar hati, dan mau bersama membangun sepakbola Indonesai. Seandainya ada yang merasa kecewa dan sekiranya hanya ingin "menumpang hidup" di PSSI, lebih baik mundur saja, sepakbola butuh totalitas dan tanpa embel-embel kepentingan pribadi maupun golongan. Betapa rakyat dan pencinta sepakbola tanah air begitu rindu akan presatasi, rindu akan sistem kompetisi yang bersih dan mekanisme yang bersih pula. Semoga saja keberhasilan gelaran kongres kali ini bukan hanya sebagai pemenuhan kewajiban, sebagai bentuk rasa takut akan sanksi FIFA, terlebih dari itu, keberhasilan kongres dan terpilihnya susunan kepengurusan PSSI periode 2011-2015 demi kemajuan dan prestasi sepakbola Indonesia. Bagaimanakah pendapat Anda?
19 comments for "Semoga Bukan Sekedar Pemenuhan Kewajiban"
AMin
Semoga di bawah Djohar Arifin Husin PSSI bisa menjadi lebih baik lagi dibanding era Nurdin Halid.
bravo sepak bola Indonesia semoga bisa bicara banyak di kancah International....
semoga dengan adanya i
sempatkan juga mengunjungi website kami di http://www.hajarabis.com
sukses selalu!!
Wah ini yg aku tanya dipostingan kemaren ternyata bener2 diposting wkwkwk... :)
untuk visinya Pak Djohar yg sekarang sih aku sambut baik terutama yg katanya mau membenahi Stadion2 Indonesia agar ber-standart Internasional sesuai dengan lebar dan panjang yg sesuai :)
tapi kan itu baru janji, dan gak menutup kemungkinan itu pun cuma akan jadi wacana kosong kaya jaman nurdin kemaren, jadi aku sendiri cuma bisa menunggu penggenapan janjinya dan belum bisa komentar banyak :)
Mneyambung komen diatas saya, benar kiranya load halaman ini agak berat, satu yang tersisa adalh track Mybloglog yg ada ditemplate. Tidak ada salahnya itu dibuang karena kita gak butuh mybloglog lagi...dah tutup..hehe. Dan jika ingin lebih enteng agi, mari kita belajar mengurangi error template...
Happy blogging!