Ga Jaman Punya Pacar Satu (Lagu Yang "Memprovokasi")
Beberapa waktu yang lalu saat saya sedang mengunjungi Bobotsari Expo, saya mendengar sebuah lagu dengan irama remix, cukup asik didengar dalam suasana hingar bingar keramaian malam itu. Tapi, setelah saya perhatikan betul lirik lagunya, ternyata itu lagu "tidak layak". Bukan saya tidak menghargai sebuah karya, soal musiknya bukan masalah bagi saya, ketidak layakan lagu tersebut menurut saya adalah di karenakan lirik lagu yang terkesan "memprovokasi" dan seolah tanpa batasan norma.
Setelah saya cari referensi di google ternyata lagu tersebut adalah lagu dari Lolita yang berjudul Ga Jaman Punya Pacar Satu. Ketidak sukaan saya pun beralasan, bagaimana tidak?, coba Anda dengar dan cerna baik-baik lirik lagu tersebut, berikut:
Kamu jangan cemburu jika aku dengannya
Sedang bercumbu-cumbu di depanmu waktu itu
Karena ku sudah bilang cinta tak cukup satu
Bukan hanya dirimu yang ada dalam hatiku
Ga jaman punya pacar satu aja
Ga jaman pacaran harus setia
Ga jaman cewek itu harus 'ngalah
Ga jaman cewek selalu di bawah
Kalau kau tidak mau, jangan jadi pacarku
Pergi jauh dariku dan aku cari yang baru
Aku wanita masih ingin ku punya cinta sana-sini
Tidak dijajah laki-laki
Tak akan pernah sakit hati
Apakah ada yang aneh menurut Anda?. Kalau saya sendiri merasa kurang 'sreg' dengan lirik tersebut, dimana isi dari bait demi bait seolah seperti memotivasi seorang (perempuan) untuk memiliki pasangan (pacar) lebih dari satu. Dan itu sangat tidak pantas menurut saya. Ini tak ada kaitannya dengan gender, menurut saya setiap pasangan itu harusnya bisa setia, baik laki-laki maupun perempuan harusnya bisa saling menjaga kepercayaan satu sama lain.
Kemudian, saya bayangkan seandainya 1 dari 1000 orang yang menyanyikan lagu ini kemudian "terhipnotis" dan akhirnya ikut melakukan apa yang ada dalam lagu tersebut, apa tidak parah?. Saat orang menyanyikan sebuah lagu, lirik demi lirik bakal mudah diingat, dan tidak menutup kemungkinan menghayati, dan bisa saja meng-iya-kan, sehingga yang namanya norma-norma itu bagai tanpa batasan.
Entahlah, apakah maksud dari pembuat lagu tersebut. Kalau hanya dengan alasan seni, selera pasar, atau bahkan demi kepentingan komersial, mungkin musiknya sudah enak di telinga dan banyak orang yang saya pikir akan suka, tapi kenapa juga harus dengan lirik yang terkesan "memprovokasi" semacam itu. Padahal, dari apa yang pernah saya baca, seorang Iwan Fals pun merasa menyesal telah membuat lagu (maaf) Lonteku, yang pada waktu dulu tak terpikir bakal membuat dia menyesal karena telah menciptkannya.
Semoga saja nantinya akan muncul lagi-lagu yang berkualitas, dengan musik yang enak dan lirik yang lebih 'mendidik'. Bagaimanapun juga pasti ada dampak yang merupakan konsekuensi dari sebuah karya. Bukan hanya pada lagu ini saja, tapi masih banyak lagu di Indonesia yang berlirik 'kurang pas' menurut saya. Hanya saja semua itu adalah sebuah 'pilihan' dari masing-masing musisi. Selebihnya, hanyalah soal waktu yang akan mengurai 'hasil'. Apakah Anda punya pendapat lain?.
27 comments for "Ga Jaman Punya Pacar Satu (Lagu Yang "Memprovokasi")"
Semoga lagu ini, lakunya gak terlalu lama *bukan nyumpahin tapi semoga yg nyanyi dapet lagu baru yg lebih bagus
tp g boleh tiru....
saya pikir bukan hanya pencipta atau penyanyinya yang perlu sadar Kang.. tapi penikmat musik juga harus bisa bijak memilah mana lagu yang baik dan mana yang kurang layak untuk di dengar.
kalau pendengarnya kritis, saya pikir pencipta lagu juga enggak bakalan berani bikin lagu yang (maaf) tak pikir ora essip
Kalau nama Lolita aku pernah dengar, lagunya yang dulu juga sering di puter, hanya saja lagu yang ini menurutku (liriknya) tidak layak di konsumsi publik.
@Aina: Enaknya nggak usah dikasih lirik, musiknya saja yang di jual hehe
@Arief Bayoe: Kalau misalnya lagunya mengandung unsur pendidikan tentunya malah dapat banyak pahala ya mas.. :)
@bopfive5: Sebenarnya konteks poligami itu banyak disalah artikan oleh sebagian orang, sebatas yang saya tahu, ada sarat-sarat yang sekiranya harus dipenuhi, dan bukan hanya karena laki-laki boleh berpoligami terus akhirnya menikah berkali-kali.
Menurut saya, emansipasi itu tak ada kaitannya dengan kesetiaan, dengan hati, dengan norma-norma.
Kalau lagu ini menurut saya sudah memberi contoh yang tidak baik, tak ada alasan baik laki-laki maupun perempuan untuk mempermainkan pasangannya, dalam bahasa kerennya 'selingkuh'.
@Skydrugz: hehe...
@Lozz Akbar: Kalau alasan semacam itu bukanlah sesuatu yang layak jadi alasan, ini soal hati nurani.
Aku sepakat sama sampeyan, kalau misalnya nggak mau mendengarkan dan akhirya lagu itu nggak laku, pasti lagunya tidak bertahan lama dan bakal menghilang. Tapi sayangnya tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut Kang..
@Ardian Bumi: pantes dan mendidik, itu yang diharapkan :)
By the way, inilah lagu yang slalu diputar dirumh sebelam kosan dan slalu membangunkan saya setiap pagi.
=)
biasa aku mampir rutin hhe... Betul kang anak sekarang emank lebih suka dengerin lagu orang dewasa kaya gini hhe... maklum gak ada lagu buat anak2 juga kan sekarang :) itu kenapa kubilang klo bisa lagu ini terkenalnya jangan lama2 hhe..
Ooohhh terkenal toh? berarti aku yg gak gaul haha.. :)
Yo wes lah, arep ngiter dsik ke Blog tetangga :)
@Joko Sutarto: mungkin saja yang membuat lagu itu tidak berfikir sampai kesana..
@NECKY: semua kembali pada hati nurani..
@hajarhabis: terimakasih :)
@Baha Andes: kalau memungkinkan, bisa dengar disini kok :D
@Sriyono Semarang: berani? :D
@agussupri: apapaun lasannya, harusnya nggak harus dengan lirik yang "nggak mutu" seperti ini..
Jadi heran, yang salah ini yang bikin lagu atau memang masyarakatnya yang sudah rusak parah mentalnya :(
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
bagaimana coba kalau anak2 polos mendengar lagu ini. hehehe
Hayah, minimal bagi mereka yg kenal ya? hhe.. iso ae sampean iki hhe... ntar aku cari tau deh mukanya yg nyanyi kaya apa wkwkwk... :)
Oiya Give Away sudah kubuka, monggo klo mau ikutan :)
Semangat n Met akhir pekan kang :)
OOT: ndak nulis tentang PSSI lagi nih??? hhe
Sekarang itu kesetiaan susah dicari.
Gak hanya cowok aja yang jadi buaya, cwek pun sekarang banyak yang diem2 duain cowoknya :D
Salam
@Necky: saya pikir tidak semudah itu...
@Guusn: entahlah, anak-anak sekarang kelihatannya lebih suka nyanyi lagu dewasa, mungkin juga lagu ini.. :(
@Ferdinand: selamet malem Kang..
sebenarnya aku pengin ikutan Giveaway, tapi lihat aja nanti, semoga bisa berpartisispasi.
Ini lagi selesai nulis soal PSSI, semoga tidak "telat" hehehe..
@kang Anto: ya, sepertinya demikian
@Zippy: meski susah dicari, bukan berarti sudah tidak ada kan? :D
saya jg pernah dengar lagu yg isinya menyatakan bahwa selingkuh itu indah.., ada jg yg mengidamkan istri orang...
gaya mereka ini seperti seniman besar sj padahal karyanya sama sekali ndak mutu..... :) :)
salam
@ReBorn: saya promosikan, mending kalau bisa dapat bagian royalti, lha wong cuma mau keluarkan uneg-uneg kok haha...
@belajar forex: yah.. semoga saja tidak ada yang kena hipnotis lagu tersebut..
@rumah dijual: semakin sedikit yang tahu malah semakin bagus hehe
@printing: semoga tidak ada yang terprovokasi
@chandra: sukurlah, semakin sedikit yang dengar semakin bagus hahaha
@Arsyad: mungkin bagi mereka itu sudah bagus, padahal kalau dicerna sama sekali kurang berbobot dan ada yang cenderung "memprovokasi"..
Salam