Naturalisasi Pemain Sepak Bola, Demi Sebuah Prestasi?
Akhir-akhir ini lagi marak dibicarakan tentang penampilan menawan tim sepak bola Indonesia dalam ajang Piala AFF. Selain hasil cukup memuaskan Indonesia dalam babak penyisihan, yang juga menyita banyak perhatianadalah adanya "pemain asing" hasil dari naturalisasi pemain dalam skuad Tim Merah Putih. Dibalik pro dan kontra naturalisasi pemain, memang kehadiran dua orang pemain hasil naturalisasi ini cukup memberi warna tersendiri dalam permainan tim sepakbola Indonesia.
Sebenarnya gebrakan yang dilakukan PSSI ini adalah hal yang biasa (menurut saya), dibalik minimnya prestasi, sebuah "jalan pintas" memang harus diambil untuk membuktikan eksistensi dan mengobati kerinduan masyarakat akan sebuah prestasi. Bukankah kita sudah terbiasa dengan hal semacam ini?.
Perpindahan Atlet
Kita ambil saja contoh konkrit di dalam negeri, beberapa daerah beramai-ramai mendekati dan menjanjikan bonus dan jaminan kesejahteraan demi mendapatkan kesepakatan dengan atlet agar mau pindah ke daerah tersebut. Bukankah ini juga bisa disebut naturalisasi atlet?. Maka tak heran jika wilayah yang bisa mendapatkan atlet-atlet berprestasi pasti akan semakin berkibar namanya. Kenapa DKI Jakarta hampir selalu menjadi juara di Pekan Olahraga Nasional (PON)?, mungkin ini salah satu kunci jawabannya (selain memang fasilitas olahraga yang komplit).
Kembali lagi ke naturalisasi dalam sepakbola, walaupun ini adalah langkah yang bisa dibilang cukup sukses (untuk sementara ini), namun alangkah baiknya kalau prioritas pembinaan pemain lokal juga di nomor satukan. Bukankah tidak lucu kalau misalnya 7 dari 11 pemain yang bertanding dilapangan adalah pemain hasil naturalisai. Karena saya baca di bolanews, Badan Tim Nasional (BTN) bakal naturalisasi 5 pemain lagi (dan mungkin saja bisa bertambah).
Walau naturalisasi pemain sedang jadi tren global, namun jangan sampai terlena dengan alasan prestasi dan melupakan tujuan dari olahraga itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan euforia dalam tim sepakbola Indonesia akan berimbas pada kebijakan pengurus cabang olahraga yang lain, dan semakin banyak atlet hasil naturalisasi maka semakin kecil kesempatan atlet lokal untuk menunjukkan prestasinya. Semoga saja kita tidak latah dengan mengatasnamakan prestasi, dan kebijakan yang diambil benar-benar bijak.
***
Saya bukan pengamat, dan bukan tidak setuju dengan program naturalisasi pemain. Apa yang saya ungkapkan disini adalah apa yang saya sikapi dari sudut pandang saya sendiri. Saya pun menjadi salah satu orang yang ikut senang jika Indonesia bisa berprestasi. Terimakasih.
27 comments for "Naturalisasi Pemain Sepak Bola, Demi Sebuah Prestasi?"
Salam BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
Terimakasih Denuzz, Salam... :)
met malam, terimakasih kunjungannya :)
Terimakasih :)
Good luck INA.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Wew, bukan pemerhati sepakbola...hanya denger2 dikit aja...biar saja asal bisa membangkitkan semangat yang lainnya...
Dalam sepakbola sendiri, negara seperti jerman, italia, dan negara sepakbola yang lain pun melakukan hal ini, dan semua dengan alasan yang sama: Prestasi. Dan itu sah-sah saja.
Saya tidak mengatakan ini langkah yang keliru, tapi seandainya wacana me-naturalisasi pemain hampir separuh pemain tim nasional, apakah ini juga langkah yang bijak?, karena dari yang saya baca di bolanews bahwa BTN akan menaturalisasi 5 pemain lagi. Mungkin bisa baca di http://www.bolanews.com/liga/liga-indonesia/17601-BTN-Bakal-Naturalisasi-Lima-Pemain.html
Kemudian saya berandai-andai, seumpama indonesia bisa menemukan 11 pemain hebat di setiap posisi dan mau membela tim nasional, dan dengan alasan prestasi kemudian me-naturalisasi ke semuanya, mungkin tim sepakbola indonesia akan menjadi tim yang tangguh. Lalu, pemain asli indonesia hanya akan menjadi pemain cadangan dan bahkan hanya menjadi penonton, tentu hal ini akan menjadi ironi.
Bukan saya tidak suka dengan Irfan Bachdim, Gonzales, dan calon pemain naturalisasi lainnya. Kalaupun mereka mampu memberikan perubahan dan mempersembahkan prestasi, bangsa Indonesia pula yang dapat namanya. Dan pastinya saya juga akan ikut senang.
Tapi apakah kita harus terus2an latah?, prestasi itu perlu, tapi kebijakan yang dibuat juga harus benar-benar bijak.
Terimakasih Kawan untuk masukannya, mohon maaf jika kurang berkenan.
Salam.
Terimakasih.
@Sugeng: Kalau kompetisi sepakbola yang digelar bertahun-tahun tidak "menghasilkan apa-apa" tentunya ini juga patut menjadi koreksi, padahal klub sudah berjuang keras dalam pendanaan, bahkan tak jarang klub menggunakan uang rakyat lewat dana APBD. Kalau ujung-ujungnya minim prestasi dan hanya menyalahkan skill dan kemampuan pemain lokal, saya rasa kurang bijak dan perlu ada yang di refleksikan dalam pembinaan pemain di negeri ini.
Salam.
@Pendarbintang: Ya, banyak negara yang melakukan hal ini. Kalau sebagai motivator dan teladan mungkin itu perlu, dan tentunya sangat ditunggu kontribusi mereka.
@pakeko: seperti slogan program KB jaman dulu ya Pak, dua anak cukup he.he...
@Arif: Tentunya hal itu patut menjadi pertimbangan...
Terimakasih :)
http://bagalao.blogspot.com/2010/12/1.html
8 PESONA ARIEL YANG MEMBUAT WANITA TERGILA-GILA
http://bagalak.blogspot.com/2010/11/8-pesona-ariel-yang-membuat-wanita.html
@ReBorn: Penyakit bukan penyakit tapi itulah wacananya.
@bayuputra: saya juga hanya menonton kok Mas... :)
@danupuspito: sebenarnya naturalisasi bukanlah sebuah kesalahan, negara sepakbola seperti italia, jerman, pun melakukannya. asalkan tidak terlalu dipaksakan dan seolah mengambil jalan pintas.
@julicavero: menurut saya juga begitu mas, kalau memang dia sudah mejadi WNI kan hak-nya sama untuk membela negara, tapi kalau kesannya dipaksakan itu yang jadi pertanyaan.
Terimakasih :)
salam :)
@joe: Negara seperti jerman, italia, portugal, dan masih banyak lagi, pun melakukan naturalisasi pemain. Tapi kalau wacana yang berkembang dari BTN(menaturalisasi 5 pemain lagi) itu benar-benar terealisasi, bagi saya itu sudah tidak wajar. :)
@four dreams: ada seorang dalang yang lebih manteb lagi mas, Ki Manteb Sudarsono. :D
@fitr4y: malam.. silahkan, terimakasih kunjungannya.. :)
@primeedges: ya, mungkin itu yang bisa kita harapkan... :)
Terimakasih
terimakasih